Senin, 16 Januari 2012

Bersyukur adalah antara sifat-sifat mahmudah yang wajib ada pada setiap muslim mukmin dan muttaqin. Karena sifat syukur terangkum padanya arti pengakuan, pengiktirafan, tawadhu' dan merendah diri. Hanya orang yang mengakui pihak lain, tawadhu' dan merendah diri saja yang akan bersyukur dan berterima kasih.

Apa arti syukur? Syukur ialah berterima kasih, menghargai, mengakui sesuatu pemberian dan menggunakan pada perkara yang diridhai oleh pemberi.

Kepada siapa seharusnya kita bersyukur dan berterima kasih? Pastinya yang paling utama dan paling wajib ialah kita bersyukur kepada Allah swt. Tuhan yang memberikan nikmat kepada kita tanpa terhitung banyaknya.

Firman Allah swt;

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Maksudnya; "Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS. An Nahl :18).

Sekiranya kita bersyukur sudah pasti Allah akan menambahkan nikmat-Nya sebagaimana firman Allah swt;

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Maksudnya; "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan kamu memberitahu kepada kamu, sekiranya kita bersyukur Aku akan menambahkan (nikmat-Ku) kepada kamu tetapi sekiranya kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sungguh pedih".(QS. Ibrahim:7).

Bersyukur adalah sebagai tanda kita mengakui diri kita hamba Allah yang tunduk kepada kerajaan Allah yang maha kaya yang memiliki segala sesuatu. Jika sebaliknya maka kita adalah seorang hamba yang menderhakai Tuhannya yang telah mengurniakan kepadanya segala kesenangan dan kenikmatan.

Suatu ketika Rasulullah pernah ditegur oleh isterinya, Aisyah apabila melihat baginda berterusan bersembahyang sehingga menyebabkan kaki baginda bengkak. Aisyah berkata: "Bukankah Allah telah mengampunkan dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Baginda menjawab: "Salahkah aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?"

Rasulullah adalah contoh yang terbaik bagi kita. Baginda Rasulullah saw. mengajar kita bagaimana cara untuk bersyukur kepada Allah. Yaitu segala nikmat yang telah kita terima mestilah dibalas dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Umumnya orang akan semakin jauh daripada Allah setelah menikmati kesenangan bahkan yang sanyat menyedihkan ada diantara mereka yang menafikan sama sekali kenikmatan yang diterimanya adalah kurniaan dari Allah.

Manusia yang lupa untuk bersyukur ini seharusnya mengingat bencana yang telah menimpa ke atas Qarun, seorang yang hidup pada zaman nabi Allah Musa yiaitu orang yang terkaya di dunia tetapi tidak bersyukur kepada Allah. Maka karena itu, Allah membinasakan beliau bersama-sama dengan segala harta kekayaannya supaya ia menjadi peringatan kepada manusia yang akan datang.

Luqman al-Hakim mengajar anaknya agar sentiasa bersyukur kepada Allah swt. Firman Allah swt;

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Maksudnya; Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepada Luqman, hikmah kebijaksanaan, (serta Kami perintahkan kepadanya): Bersyukurlah kepada Allah (akan segala nikmatNya kepadamu)". Dan barangsiapa yang bersyukur maka faedahnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi masalah untuk Allah), karena sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji. (QS. Luqman:12).

Pengajaran kisah tiga orang dari kalangan Bani Israel.

Dari Abu Hurairah r.a.: Ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada tiga orang dari Bani Israil yang masing-masingnya berpenyakit kusta, botak dan buta. Tuhan hendak menguji, lalu mengutus malaikat menemui mereka. Malaikat itu datang lebih dahulu kepada yang berpenyakit kusta. Kata malaikat itu: "Apakah sesuatu yang paling engkau sukai?" Jawabnya: "Warna yang bagus dan kulit yang bagus! Orang banyak telah jijik melihat ku!" Malaikat itu mengusapnya. Lalu hilanglah penyakitnya. Kemudian diberi warna yang bagus dan kulit yang bagus. Kata malaikat: "Apakah harta yang paling engkau sukai? "Jawabnya: "Unta!" Lalu ia diberi unta yang bunting sepuluh bulan. Kata malaikat: " Engkau akan diberi keberkatan",

Kemudian malaikat itu datang kepada orang yang botak seraya berkata: "Apakah sesuatu yang paling engkau sukai?" Katanya: "Rambut yang bagus dan botak ini hilang dari aku karena orang banyak telah jijik melihat ku". Malaikat itu lalu mengusapnya maka hilanglah botaknya dan ia diberi rambut yang bagus. Kata malaikat: "Apakah harta yang paling engkau sukai'?" Katanya: "Lembu!" Malaikat itu lalu memberinya seekor lembu yang bunting, seraya berkata: " Engkau akan diberi keberkatan".

Kemudian malaikat itu datang pula kepada orang yang buta, seraya berkata: "Apakah sesuatu yang paling engkau sukai?" Jawabnya: "Mudah-mudahan Tuhan mengembalikan penglihatan ku supaya dapat melihat manusia". Malaikat itu pun mengusapnya. Tuhan mengembalikan penglihatannya. Kata malaikat: "Apakah harta yang paling engkau sukai?" Jawabnya: "Kambing!" Malaikat itu lalu memberinya kambing yang bunting.

Sesudah itu beranaklah unta dan lembu, dan kambing beranak pula. Maka orang-orang itu mempunyai lembah yang dipenuhi unta, lembah yang dipenuhi lembu dan, lembah yang dipenuhi kambing. Kemudian datanglah malaikat yang dahulu kepada orang yang tadinya berpenyakit kusta dalam rupa dan keadaannya (yang menyedihkan), seraya katanya: "Saya ini seorang laki-laki miskin yang telah melintasi bukit dalam perjalanan. Maka pada hari ini tiadalah yang bisa menyampaikanku di sini melainkan Tuhan. Kemudian saya datang kepada engkau untuk meminta dengan nama Tuhan yang telah memberi engkau dengan warna yang bagus dan harta berupa unta, agar engkau sudi memberi bekal dalam perjalanan ku".

Kata orang itu: "Kewajiban-kewajiban yang lain masih banyak!" Kata malaikat itu padanya: "Seakan-akan saya telah mengenal engkau. Bukankah engkau dahulunya berpenyakit kusta dan orang banyak jijik melihat engkau, lagi miskin, tetapi kemudian Tuhan memberi kebaikan dan kekayaan kepada engkau?" Kata orang itu: "Harta ini saya warisan dari bapak dan nenek saya". Kata malaikat: "Kalau engkau dusta, Tuhan akan menjadikan engkau sebagaimana keadaan engkau dahulunya!"

Dan kemudian malaikat itu datang kepada orang yang dahulunya botak dengan rupa dan keadaan yang menyedihkan, lalu dikatakannya pula sebagai perkataan kepada orang tadi. Orang itu pun menjawab sebagai jawapan orang itu pula. Malaikat lalu berkata: "Kalau engkau dusta Tuhan akan menjadikan engkau sebagaimana keadaan engkau dahulunya".

Dan kemudian ia datang kepada orang yang dahulunya buta dengan rupa yang menyedihkan, seraya berkata: "Saya ini seorang laki-laki miskin dan telah melintasi bukit dalam perjalanan ku. Maka hari ini tiada yang bisa menyampaikanku di sini melainkan Tuhan. Saya datang kepada engkau untuk meminta dengan nama Tuhan yang telah memberi penglihatan dan kambing kepada engkau untuk mencukupkan perbekalanku dalam perjalanan ku ".

Kata orang itu: "Saya dahulunya buta. Tuhan lalu mengembalikan penglihatan saya. Dahulunya saya miskin dan Tuhan telah menjadikan kaya saya. Sebab itu ambillah sesukamu! Demi Allah! Hari ini saya tiada akan mencegah engkau mengambilnya karena Allah, berapa saja". Kata malaikat" itu: "Peganglah harta engkau! Sesungguhnya kamu diuji. Tuhan telah rela (merasa senang) kepada engkau dan marah kepada dua orang kawan engkau".
Posted by Uswah On 8:28 AM No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Ajukan Pertanyaan atau Tanggapan Anda, Insya Allah Segera Kami Balas

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube