Senin, 16 Januari 2012

Bersyukur adalah antara sifat-sifat mahmudah yang wajib ada pada setiap muslim mukmin dan muttaqin. Karena sifat syukur terangkum padanya arti pengakuan, pengiktirafan, tawadhu' dan merendah diri. Hanya orang yang mengakui pihak lain, tawadhu' dan merendah diri saja yang akan bersyukur dan berterima kasih.

Apa arti syukur? Syukur ialah berterima kasih, menghargai, mengakui sesuatu pemberian dan menggunakan pada perkara yang diridhai oleh pemberi.

Kepada siapa seharusnya kita bersyukur dan berterima kasih? Pastinya yang paling utama dan paling wajib ialah kita bersyukur kepada Allah swt. Tuhan yang memberikan nikmat kepada kita tanpa terhitung banyaknya.

Firman Allah swt;

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Maksudnya; "Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS. An Nahl :18).

Sekiranya kita bersyukur sudah pasti Allah akan menambahkan nikmat-Nya sebagaimana firman Allah swt;

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Maksudnya; "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan kamu memberitahu kepada kamu, sekiranya kita bersyukur Aku akan menambahkan (nikmat-Ku) kepada kamu tetapi sekiranya kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sungguh pedih".(QS. Ibrahim:7).

Bersyukur adalah sebagai tanda kita mengakui diri kita hamba Allah yang tunduk kepada kerajaan Allah yang maha kaya yang memiliki segala sesuatu. Jika sebaliknya maka kita adalah seorang hamba yang menderhakai Tuhannya yang telah mengurniakan kepadanya segala kesenangan dan kenikmatan.

Suatu ketika Rasulullah pernah ditegur oleh isterinya, Aisyah apabila melihat baginda berterusan bersembahyang sehingga menyebabkan kaki baginda bengkak. Aisyah berkata: "Bukankah Allah telah mengampunkan dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Baginda menjawab: "Salahkah aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?"

Rasulullah adalah contoh yang terbaik bagi kita. Baginda Rasulullah saw. mengajar kita bagaimana cara untuk bersyukur kepada Allah. Yaitu segala nikmat yang telah kita terima mestilah dibalas dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Umumnya orang akan semakin jauh daripada Allah setelah menikmati kesenangan bahkan yang sanyat menyedihkan ada diantara mereka yang menafikan sama sekali kenikmatan yang diterimanya adalah kurniaan dari Allah.

Manusia yang lupa untuk bersyukur ini seharusnya mengingat bencana yang telah menimpa ke atas Qarun, seorang yang hidup pada zaman nabi Allah Musa yiaitu orang yang terkaya di dunia tetapi tidak bersyukur kepada Allah. Maka karena itu, Allah membinasakan beliau bersama-sama dengan segala harta kekayaannya supaya ia menjadi peringatan kepada manusia yang akan datang.

Luqman al-Hakim mengajar anaknya agar sentiasa bersyukur kepada Allah swt. Firman Allah swt;

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Maksudnya; Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepada Luqman, hikmah kebijaksanaan, (serta Kami perintahkan kepadanya): Bersyukurlah kepada Allah (akan segala nikmatNya kepadamu)". Dan barangsiapa yang bersyukur maka faedahnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi masalah untuk Allah), karena sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji. (QS. Luqman:12).

Pengajaran kisah tiga orang dari kalangan Bani Israel.

Dari Abu Hurairah r.a.: Ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada tiga orang dari Bani Israil yang masing-masingnya berpenyakit kusta, botak dan buta. Tuhan hendak menguji, lalu mengutus malaikat menemui mereka. Malaikat itu datang lebih dahulu kepada yang berpenyakit kusta. Kata malaikat itu: "Apakah sesuatu yang paling engkau sukai?" Jawabnya: "Warna yang bagus dan kulit yang bagus! Orang banyak telah jijik melihat ku!" Malaikat itu mengusapnya. Lalu hilanglah penyakitnya. Kemudian diberi warna yang bagus dan kulit yang bagus. Kata malaikat: "Apakah harta yang paling engkau sukai? "Jawabnya: "Unta!" Lalu ia diberi unta yang bunting sepuluh bulan. Kata malaikat: " Engkau akan diberi keberkatan",

Kemudian malaikat itu datang kepada orang yang botak seraya berkata: "Apakah sesuatu yang paling engkau sukai?" Katanya: "Rambut yang bagus dan botak ini hilang dari aku karena orang banyak telah jijik melihat ku". Malaikat itu lalu mengusapnya maka hilanglah botaknya dan ia diberi rambut yang bagus. Kata malaikat: "Apakah harta yang paling engkau sukai'?" Katanya: "Lembu!" Malaikat itu lalu memberinya seekor lembu yang bunting, seraya berkata: " Engkau akan diberi keberkatan".

Kemudian malaikat itu datang pula kepada orang yang buta, seraya berkata: "Apakah sesuatu yang paling engkau sukai?" Jawabnya: "Mudah-mudahan Tuhan mengembalikan penglihatan ku supaya dapat melihat manusia". Malaikat itu pun mengusapnya. Tuhan mengembalikan penglihatannya. Kata malaikat: "Apakah harta yang paling engkau sukai?" Jawabnya: "Kambing!" Malaikat itu lalu memberinya kambing yang bunting.

Sesudah itu beranaklah unta dan lembu, dan kambing beranak pula. Maka orang-orang itu mempunyai lembah yang dipenuhi unta, lembah yang dipenuhi lembu dan, lembah yang dipenuhi kambing. Kemudian datanglah malaikat yang dahulu kepada orang yang tadinya berpenyakit kusta dalam rupa dan keadaannya (yang menyedihkan), seraya katanya: "Saya ini seorang laki-laki miskin yang telah melintasi bukit dalam perjalanan. Maka pada hari ini tiadalah yang bisa menyampaikanku di sini melainkan Tuhan. Kemudian saya datang kepada engkau untuk meminta dengan nama Tuhan yang telah memberi engkau dengan warna yang bagus dan harta berupa unta, agar engkau sudi memberi bekal dalam perjalanan ku".

Kata orang itu: "Kewajiban-kewajiban yang lain masih banyak!" Kata malaikat itu padanya: "Seakan-akan saya telah mengenal engkau. Bukankah engkau dahulunya berpenyakit kusta dan orang banyak jijik melihat engkau, lagi miskin, tetapi kemudian Tuhan memberi kebaikan dan kekayaan kepada engkau?" Kata orang itu: "Harta ini saya warisan dari bapak dan nenek saya". Kata malaikat: "Kalau engkau dusta, Tuhan akan menjadikan engkau sebagaimana keadaan engkau dahulunya!"

Dan kemudian malaikat itu datang kepada orang yang dahulunya botak dengan rupa dan keadaan yang menyedihkan, lalu dikatakannya pula sebagai perkataan kepada orang tadi. Orang itu pun menjawab sebagai jawapan orang itu pula. Malaikat lalu berkata: "Kalau engkau dusta Tuhan akan menjadikan engkau sebagaimana keadaan engkau dahulunya".

Dan kemudian ia datang kepada orang yang dahulunya buta dengan rupa yang menyedihkan, seraya berkata: "Saya ini seorang laki-laki miskin dan telah melintasi bukit dalam perjalanan ku. Maka hari ini tiada yang bisa menyampaikanku di sini melainkan Tuhan. Saya datang kepada engkau untuk meminta dengan nama Tuhan yang telah memberi penglihatan dan kambing kepada engkau untuk mencukupkan perbekalanku dalam perjalanan ku ".

Kata orang itu: "Saya dahulunya buta. Tuhan lalu mengembalikan penglihatan saya. Dahulunya saya miskin dan Tuhan telah menjadikan kaya saya. Sebab itu ambillah sesukamu! Demi Allah! Hari ini saya tiada akan mencegah engkau mengambilnya karena Allah, berapa saja". Kata malaikat" itu: "Peganglah harta engkau! Sesungguhnya kamu diuji. Tuhan telah rela (merasa senang) kepada engkau dan marah kepada dua orang kawan engkau".
Posted by Uswah On 8:28 AM No comments READ FULL POST

Senin, 09 Januari 2012

1) WAS WAS SAAT MELAKUKAN TAKBITAUL IHRAM
2) TIDAK KONSENTRASI SAAT MEMBACA BACAAN SHALAT
3) LUPA JUMLAH RAKAAT YANG TELAH DIKERJAKAN
4) HADIRNYA PIKIRAN YANG MEMALINGKAN KONSENTRASI
5) TERGESA-GESA UNTUK MENYELESAIKAN SHALAT
6) MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN YANG TIDAK PERLU
7) MENENGOK KE KANAN ATAU KE KIRI KETIKA SHALAT
8) MENGUAP DAN MENGANTUK
9) BERSIN BERULANG KALI SAAT SHALAT
10) TERASA INGIN BUANG ANGIN ATAU BUANG AIR

Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin atau mencium baunya" (HR Muslim)

Berbahagialah orang-orang muslim yang selama ini terbebas dari berbagai macam gangguan syetan dalam shalat. Semoga kita semua dibebaskan oleh Allah SWT dari gangguan-gangguan tersebut.

AAMIIN... INSYA ALLAH

Dan bagi yang merasakan gangguan tersebut, sebagian atau keseluruhannya, janganlah putus asa untuk berjihad melawan SETAN bin IBLIS terkutuk.
Posted by Uswah On 6:34 AM No comments READ FULL POST

Kamis, 05 Januari 2012

Pertama: Diantara sepuluh hal yang membatalkan keislaman tersebut adalah mempersekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala ( syirik ) dalam beribadah.

Allah swt.  berfirman:


[ إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء[ سورة النساء، الآية : 116

Artinya : “ Sesungguhnya Allah swt tidak mengampuni dosa syirik (menyekutukan ) kepadaNya, tetapi mengampuni dosa selain itu, kepada orang – orang yang dikehendakinya “.( QS. Annisa’ ayat : 116)

Allah swt. berfirman:

] إنه من يشرك بالله فقد حرم الله عليه الجنة ومأواه النار وما للظالمين من أنصار[ سورة المائدة : 72.

Artinya: “ sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, niscaya Allah akan mengharamkan surga baginya, dan tempat tinggalnya (kelak) adalah neraka, dan tiada seorang penolong pun bagi orang – orang zhalim” .( QS. Al- Maidah : 72).

Dan di antara perbuatan kemusyrikan tersebut adalah ; meminta do’a dan pertolongan kepada orang- orang yang telah mati, bernadzar dan menyembelih korban untuk mereka.

Kedua: Berkeyakinan ada kekuatan lain selain kekuatan Allah swt., berdoa kepadanya, meminta pertolongan, bahkan bertawakkal ( berserah diri ) kepada perantara tersebut.

Orang yang melakukan hal itu, menurut ijma’ ulama ( kesepakatan) para ulama, adalah musyrik, dan ada yang mengatakan telah keluar dari Islam alias kafir.

Ketiga : Tidak menganggap kafir orang- orang musyrik, atau ragu atas kekafiran mereka, atau membenarkan konsep mereka. Orang yang demikian ini adalah kafir.

Keempat: Berkeyakinan bahwa tuntunan selain tuntunan Nabi Muhammad saw. lebih sempurna, atau berkeyakinan bahwa hukum selain dari beliau lebih baik, seperti ; mereka yang mengutamakan aturan - aturan thaghut (aturan – aturan manusia yang melampaui batas serta menyimpang dari hukum Allah ), dan mengesampingkan hukum Rasulullah saw. , maka orang yang berkeyakinan demikian adalah kafir.

Kelima : Membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rasulullah saw., meskipun ia sendiri mengamalkannya. Orang yang sedemikian ini adalah kafir. Karena Allah swt. telah berfirman :

] ذلك بأنهم كرهوا ما أنزل الله فأحبط أعمالهم [ سورة محمد, الآية : 9.

Artinya :Demikian itu adalah dikarenakan mereka benci terhadap apa yang di turunkan oleh Allah Y, maka Allah Y menghapuskan (pahala ) segala amal perbuatan mereka”. ( QS. Muhammad : 9).

Keenam: Memperolok–olok sesuatu dari ajaran Rasulullah saw., atau memperolok – olok pahala maupun siksaan yang telah menjadi ketetapan agama Allah swt., maka orang yang demikian menjadi kafir, karena Allah Y telah berfirman :

] قل أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزئون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم [ سورة التوبة، الآية : 65-66.

Artinya : “ katakanlah ( wahai Muhammad ) terhadap Allah kah dan ayat – ayat Nya serta RasulNya kalian memperolok – olok ? tiada arti kalian meminta maaf, karena kamutelah kafir setelah beriman “ . (QS. At- Taubah : 65- 66).

Ketujuh : Sihir di antaranya adalah ilmu guna-guna yang merobah kecintaan seorang suami terhadap istrinya menjadi kebencian, atau yang menjadikan seseorang mencintai orang lain, atau sesuatu yang di bencinya dengan cara syaitani.dan orang yang melakukan hal itu adalah kafir, karena Allah swt.  telah berfirman :


] وما يعلمان من أحد حتى يقولا إنما نحن فتنة فلا تكفر[ سورة البقرة، الآية : 102.

Artinya :” Sedang kedua malaikat itu tidak mengajarkan (suatu sihir) kepada seorangpun, sebelum mengatakan: sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir “.( QS. Al-Baqarah : 102. )


Kedelapan: Membantu dan menolong orang – orang musyrik untuk memusuhi kaum muslimin. Allah swt berfirman:

] ومن يتولّهم منكم فإنه منهم إن الله لا يهدي القوم الظالمين [ سورة المائة، الآية : 51.


Artinya : “ Dan barang siapa diantara kamu mengambil mereka (Yahudi dan Nasrani ) menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang tersebut termasuk golongan mereka. sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang – orang yang zhalim” .( QS. Al- Maidah: 51).

Kesembilan: Berkeyakinan bahwa sebagian manusia diperbolehkan tidak mengikuti syari’at Nabi Muhammad saw , maka yang berkeyakinan seperti ini adalah kafir. Allah swt. berfirman :


] ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين [ سورة آل عمران: 85.


Artinya:” Barang siapa menghendaki suatu agama selain Islam, maka tidak akan diterima agama itu dari padanya, dan ia di akhirat tergolong orang- orang yang merugi”.( QS. Ali- Imran: 85).

Kesepuluh : Berpaling dari ِِAgama Allah Y; dengan tanpa mempelajari dan tanpa melaksanakan ajarannya. Allah swt. berfirman :

( ومن أظلم ممن ذكر بآيات ربه ثم أعرض عنها إنَّا من المجرمين منتقمون[ سورة السجدة : 22.


Artinya : “ Tiada yang lebih zhalim dari pada orang yang telah mendapatkan peringatan melalui ayat – ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling dari padanya. Sesungguhnya kami minimpakan pembalasan kepada orang yang berdosa “. ( QS. As- Sajadah : 22).

Dalam hal- hal yang membatalkan keislaman ini , tak ada perbedaan hukum antara yang main-main, yang sungguh- sunnguh ( yang sengaja melanggar ) ataupun yang takut, kecuali orang yang di paksa. Semua itu merupakan hal- hal yang paling berbahaya dan paling sering terjadi. Maka setiap muslim hendaknya menghindari dan takut darinya. Kita berlindung kepada Allah Y dari hal- hal yang mendatangkan kemurkaan Nya dan kepedihan siksaanNya. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada makhluk Nya yang terbaik, para keluarga dan para sahabat beliau. Dengan ini maka habis dan selesai kata-katanya. Rahimahullah.

Termasuk dalam nomer empat :

Orang yang berkeyakinan bahwa aturan- aturan dan perundang – undangan yang diciptakan manusia lebih utama dari pada syariat Islam, atau bahwa syariat Islam tidak tepat untuk diterapkan pada abad ke dua puluh ini, atau berkeyakinan bahwa Islam adalah sebab kemunduran kaum muslimin, atau berkeyakinan bahwa Islam itu terbatas dalam mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya saja, dan tidak mengatur urusan kehidupan yang lain.

Juga orang yang berpendapat bahwa melaksanakan hukum Allah swt. dan memotong tangan pencuri, atau merajam pelaku zina ( muhsan) yang telah kawin tidak sesuai lagi di masa kini.

Juga orang yang berkeyakinan diperbolehkannya pengetrapan hukum selain hukum Allah swt. dalam segi mu’amalat syar’iyyah, seperti perdagangan, sewa menyewa, pinjam meminjam, dan lain sebagainya, atau dalam menentukan hukum pidana, atau lain-lainnya, sekalipun tidak disertai dangan keyakinan bahwa hukum- hukum tersebut lebih utama dari pada syariat Islam.

Kerena dengan demikian ia telah menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah swt. , menurut kesepakatan para ulama’.sedangkan setiap orang yang telah menghalalkan apa yang sudah jelas dan tegas diharamkan oleh Allah Y dalam agama, seperti zina, minum arak, riba dan penggunaan perundang- undangan selain Syariat Allah Y, maka ia adalah kafir, merurut kesepakatan para umat Islam.

Kami mohon kepada Allah Y agar memberi taufiq kepada kita semua untuk setiap hal yang di ridhai Nya, dan memberi petunjuk kepada kita dan kepada seluruh umat Islam jalannya yang lurus. Sesungguhnya Allah Y adalah Maha Mendengar dan maha Dekat. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r, kepada para keluarga dan para shahabat beliau
Posted by Uswah On 8:05 AM No comments READ FULL POST
Alangkah bahagia perasaan suami jika pulang sehabis bekerja mendapat sambutan hangat dari sang istri berupa senyum manisnya. Apalagi jika ditambahkan dengan hidangan secangkir teh hangat dan sepiring panganan kecil buatan sang istri.
Allah Swt. berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21, yang artinya kurang lebih demikian:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (Q. S. Ar-Rum: 21).
Ayat tersebut menggambarkan jalinan ketentraman, rasa kasih dan rasa sayang sebagai suatu ketenangan yang dibutuhkan oleh masing-masing individu . lakilaki dan perempuan - ketika jauh dari pasangannya. Setiap suami istri yang menikah, tentu sangat menginginkan kebahagiaan hadir dalam kehidupan rumah tangga mereka ada ketenangan, ketentraman, kenyamanan dan kasih sayang. Rumah tangga yang menjadi surga dunia! tidaklah identik dengan limpahan materi, kebahagiaan bukanlah sebuah kemustahilan untuk dicapai, sebab kebahagiaan merupakan pilihan dan buah dari cara berfikir dan bersikap. Maka dari itu, hanya dengan pasangannyalah ia dapat menikmati manisnya cinta dan indahnya kasih sayang dan kerinduan.
Namun, rupanya itu hanyalah menjadi impian bagi sebagian suami. Karena kenyataan yang dihadapi, mereka harus terbiasa pulang ke rumah dalam keadaan kosong dan rumah berantakan. Tak jarang akhirnya mereka ikut mengerjakan pekerjaan rumah yang belum beres tersebut.

Sedang sang istri dengan santainya ngobrol di rumah tetangga, dengan dalih bukan zamannya lagi istri harus menyambut kedatangan suami pulang dari kerja dan mengurus semua pekerjaan rumah tangga. lronisnya, kita bisa perhatikan di sekeliling kita ada fenomena suami berada di rumah menggantikan peran sang istri, sedang sang istri yang mencari nafkah di luar.
Salah satu sikap istri shalihah yang menandakan bagusnya interaksi dengan suami adalah berkhidmat pada suami sebatas yang ia mampu. Ia tak akan membiarkan suaminya yang lelah baru pulang kerja unttik mengurus keperluannya sendiri. Apalagi harus ikut-ikutan membereskan pekerjaan rumah tangga sedangkan dirinya masih mampu untuk mengerjakannya.

Berkhidmat di sini tidak hanya bersifat lahir saja, semisal segala sesuatu yang berkait dengan pekerjaan rumah tangga, tapi juga bersifat batin dan psikologis suami. Tapi, karena keterbatasan halaman ini kita fokuskan pada urusan pekerjaan rumah tangga yang sekarang mulai dilihat sebelah mata oleh sebagian kaum Wanita. Maka tak heran bahwa istri yang shalihah akan menyibukkan dirinya untuk melayani keperluan suami dan rumah tangganya dengan penuh keikhlasan sebagai salah satu wujud pengabdian. Harapannya, ia akan mendapat pahala kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) atas pengabdiannya. Bukanlah suatu kehinaan bagi seorang wanita yang sudah berkeluarga untuk melayani kebutuhan suami dan anak anaknya. Karena setiap gerak dan aktivitas Muslimah yang diniatkan karena Allah SWT akan dinilai
Sebagai ibadah.

Berkhidmat kepada suami telah dilakukan oleh wanita-wanita utama lagi mulia dari kalangan shahabiyyah, seperti yang dilakukan Asma’ bintu Abi Bakar ash-Shiddiq Radhiallahu ‘anhuma (RA) yang berkhidmat kepada Az-Zubair ibnul Awwam RA, suaminya. Ia mengurusi hewan tunggangan suaminya, memberi makan dan minum kudanya, menjahit dan menambal embernya, serta mengadon tepung untuk membuat kue. Ia juga yang menjinjing biji-bijian dari tanah milik suaminya, sementara jarak tempat tinggalnya dengan tanah tersebut sekitar 2/3 farsakh. (Riwayat Bukhari Muslim). 
Demikian pula khidmatnya Fathimah binti Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) di rumah suaminya, Ali bin Abi Thalib RA, sampai-sampai kedua tangan beliu melempuh karena menggiling gandum. Ketika Fathimah datang ke tempat ayahnya untuk meminta seorang pembantu, sang ayah yang mulia memberikan bimbingan kepadanya.

”Maukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu? Apabila kalian mendatangi tempat tidur kalian atau ingin berbaring, bacalah Allahu Akbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu.” (T.H. Riwayat al-Bukhari Muslim).
Posted by Uswah On 7:51 AM No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube